Bertahan dengan orang yang tidak kusangka awalnya memang sedikit aneh, dulu kita hanya dua orang yang hanya coba-coba saja tanpa rasa sayang dan tanpa keseriusan.
Berawal dari BBM kita berkenalan, ku pikir kita tidak akan menjadi dua orang yang saling ketergantungan. Pada saat itu aku berpikir hanya pada saat itu saja. Ah hanya iseng lagian juga dia gak ganteng2 amat dan bukan tipeku
PING!!! tulisan itu mengawali perkenalan kami. Pada saat itu aku hanya menanggapi dengan tanda tanya saja.
Percakapan dimulai tapi dengan saling singkat.
Lalu pada suatu waktu, kami di pertemukan,
"kita ketemuan yuk" lalu dia datang kerumahku. Pertama kali aku melihat dia. Sungguh bukan tipeku.
Percakapan yang tidak asik, dia kaku, obrolan hanya sebatas tanya menanya saja. "Hmmm bete" keluhanku dalam hati
Chating berlangsung 2bulan lamanya. Tanpa adanya kabar lagi setelah itu, ternyata dia sudah berpacaran dengan orang lain. Ya wanita itu bukan aku, syukurlah jawabku dalam hati
Pada saat itu aku tidak pernah berpikir untuk menerima dia, hanya sekedar iseng saja tak ada rasa apapun, jadi tidak ada rasa cemburu sedikit pun.
Setelah berbulan2 berlalu pada tanggal 2 juli 2013 dia kembali memberi kabar dan seperti biasa di awali dengan PING!!
Yang terlintas di pikiran ku pada saat itu hanya. "Apasih ni cowok gaje dateng lagi"
Kubalas dengan singkat setiap pertanyaan yang dia tanyakan.
Lagi apa?
Diem
Kamu udah makan?
Udah
Kata-kata singkat padat dan jelas.
Tidak tau keajaiban dari mana, percakapan menjadi sangat asik. Hingga pada akhirnya seperti teman yang sudah lama kenal.
Jam 3 sore Lalu dengan mudah nya dia bilang
"eh kamu mau jadi pacar aku gak?"
Dan aku bener2 ragu lalu minta waktu sampe jam 8 malam baru aku jawab.
Yang ada di pikiran ku saat itu adalah.
"Ah iseng ajalah, nanti juga putus"
Pikiranku saat itu. Karna yang sudah2 hubunganku selalu tidak awet, karena aku mudah sekali bosan
Tadaaaa jam 8, lalu aku memberikan jawaban
"Iyadeh"
Dan tertera tanggal 3 juli 2013 ceritanya kami sudah resmi menjadi sepasang kekasih.
Sesingkat itu...... ya memang sesingkat itu
Awal pacaran, aku begitu aneh rasanya flat dan hambar, karna aku belum sama sekali mencintai dia. "Ahhhhh bete gini hubungan"
Tapi semakin lama dan lama, timbul rasa nyaman.
Sejak kami menjalin hubungan. Kami saling mention di twitter, dan dia nulis tweet
"Kamu yang terakhir,bismilah"
Ku abaikan kata2nya, karna kupikir pada saat itu hanyalah gombalan biasa.
Hingga tak terasa sudah 5x ramadhan ku menjalani hubungan dengan dia. Iya dia yang dulu aku abaikan.
Rasanya kami sehari pun sulit untuk tidak bersama. Seperti inilah kami sekarang. Dua orang yang saling sulit menerima kekurangan, karena bagi kami dalam hubungan ini, yang terberat adalah melawan ego masing2.
Aku si egois yang tetap pada pendirian
Dan kamu si pembohong yang tetap melakukan kesalahan yang sama. Yang membuat tidak adanya rasa kepercayaan
Kami saling berusaha untuk merubah, tapi lagi dan lagi kesalahan itu merubah segalanya.
Aku memang si pemarah..yang tidak bisa menerima sedikit kesalahan pun,
Namun rasa butuhlah yang membuat hubungan ini kembali membaik.
Kamu si pembohong... yang selalu mengulang kesalahan yang sama, hingga meruntuhkan rasa kepercayaan ini yang membuat aku menjadi seorang monster yang sangat posesif
Kusadari memang di awal hubungan kita. Semuanya terasa baik-baik saja, karna mungkin aku tidak ada rasa sama sekali.
Hingga pada akhirnya semuanya terbaik, orang yang aku kira bukan orang yang baik dan sama sekali bukan tipeku.
Dia adalah orang yang sangat sayang padaku, bahkan dia laki-laki yang selalu rela meluangkan waktunya hanya demi bersamaku, dia yang selalu mengerti tingkah lakuku yang egois, kekanak kanakan dan manja
Perlakuan burukku sering dia terima, mungkin aku sedikit jahat padanya.
Namun dia tidak pernah marah dan mengeluh menghadapi sikapku yang se enaknya selama 4tahun ini.
Selama ini memang aku besar kepala. Selalu meledek dia. Karna dia selalu bilang "gak bisa tanpa kamu, jangan tinggalin ya" jadi aku selalu meledek dia kalo dia tidak bisa putus.
Setiap dia melakukan kesalahan... aku selalu meminta untuk pergi darinya.. namun berkali-kali
Dia meminta, memohon agar aku tidak pergi darinya...
Hingga suatu ketika dia mengatakan. "Aku janji.. kalo kamu tidak pergi, kalo aku bikin kesalahan lagi, aku yang pergi"
Dan pada akhirnya dia membuktikan ucapanya
Yang selalu memohon untuk tidak pergi. Dia skrg yang pergi....
Memang kehilangan akan terasa jika dia telah benar-benar pergi. Dan selama ini aku tidak pernah berpikir dia akan benar-benar meninggalkan aku.
Memang benar, akulah yang memintamu pergi... tapi itu hanyalah ucapanku. Tidak dengan hatiku memang ragaku satu tapi hati dan ucapanku tidak pernah sejalan
Ternyata kamu bisa meninggalkan aku. Aku yang katamu alasan atas semua kebahagiaan yang kamu dapatkan.
Bukannya selama ini kamu yg selalu memintaku agar tidak pergi?
Tapi kenapa malah kamu yang ingin pergi.
Aku mengerti kegoisankulah yang membuatmu menyerah, tapi bukan berati tidak bisa dirubah bukan?
Mungkin selama ini aku tidak pernah menyadari, semua perjuanganmu untuk membuatku bahagia, yang sering aku tidak menghargainya. Dan sering ku abaikan.
Kamu orang yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya untuk kucintai dan kusayangi sebegitu besarnya sama seperti rasa penyesalanku padamu.
Bahkan tidak terpikir untuk selama ini menjalin hubungan yang awalnya hanya biasa-biasa saja. orang yang aku tidak pernah cintai sebelumnya. Bisa menjadi orang yang paling berarti..
Terimakasih kamulah orang yang selalu menemaniku setiap waktu dan setiap aku butuhkan, hal-hal sederhanalah yang membuat aku bertahan.